Kamis, 31 Oktober 2019

Pencak silat kls 6 SD AL Azhar 2 kls 6

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan

11 Juli 2019  10 min read




Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.


Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.


Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.


Pengertian




Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.


Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat(Filipina).


Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.


Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.


Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.


Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:


“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.


Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.


Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:


Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.


Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.

Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.

Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.

Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.

Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.

Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

Sejarah




Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.


Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.


Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.


Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.


Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:


1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan


Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.


Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.


Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.


Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.


Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).


Rabu, 30 Oktober 2019

Pencak Silat kls 6 SD Al Azhar 2 Lampung

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan

11 Juli 2019  10 min read




Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.


Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.


Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.


Pengertian




Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.


Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat(Filipina).


Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.


Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.


Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.


Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:


“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.


Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.


Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:


Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.


Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.

Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.

Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.

Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.

Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.

Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

Sejarah




Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.


Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.


Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.


Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.


Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:


1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan


Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.


Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.


Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.


Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.


Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).


Jumat, 25 Oktober 2019

Pencak Silat Sd Al Azhar 2

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan

11 Juli 2019  10 min read




Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.


Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.


Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.


Pengertian




Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.


Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat(Filipina).


Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.


Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.


Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.


Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:


“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.


Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.


Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:


Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.


Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.

Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.

Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.

Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.

Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.

Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

Sejarah




Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.


Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.


Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.


Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.


Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:


1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan


Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.


Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.


Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.


Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.


Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).


Kamis, 24 Oktober 2019

Pencak Silat Kls 6 SD AL AZHAR 2 LAMPUNG

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan


11 Juli 2019  10 min read



Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.

Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.

Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.

Pengertian


Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.

Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat(Filipina).

Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.

Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.

Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.

Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:

“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.

Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.

Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:

Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.

Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.

Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.

Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.

Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.

Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.

Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

Sejarah


Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.

Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.

Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:

1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan

Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.

Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.

Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.

Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.

Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).

Rabu, 23 Oktober 2019

Pencak Silat kls 6 SD Al Azhar 2 Lampung

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan


11 Juli 2019  10 min read



Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.

Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.

Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.

Pengertian


Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.

Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat(Filipina).

Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.

Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.

Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.

Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:

“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.

Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.

Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:

Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.

Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.

Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.

Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.

Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.

Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.

Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

Sejarah


Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.

Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.

Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:

1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan

Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.

Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.

Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.

Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.

Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).

Selasa, 22 Oktober 2019

Pencak Silat kls 6 SD Al Azhar 2 Lampung

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan


11 Juli 2019  10 min read



Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.

Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.

Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.

Pengertian


Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.

Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat(Filipina).

Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.

Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.

Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.

Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:

“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.

Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.

Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:

Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.

Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.

Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.

Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.

Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.

Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.

Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

Sejarah


Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.

Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.

Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:

1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan

Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.

Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.

Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.

Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.

Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).

Kamis, 17 Oktober 2019

Pencak Silat SD Al Azhar 2 Lampung

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan


11 Juli 2019  10 min read



Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.


Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.


Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.

Pengertian




Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.


Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat(Filipina).


Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.


Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.


Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.


Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:


“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.


Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.


Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:


Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.


Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.


Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.


Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.


Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.


Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.


Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.


Sejarah




Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.


Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.


Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.


Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.


Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:


1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan


Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.


Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.


Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.


Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.


Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).


Rabu, 16 Oktober 2019

PENCAK SILAT KLEAS 6 SD AL AZHAR 2 LAMPUNG

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan

11 Juli 2019  10 min read
pencak silat
Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.
Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.
Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.

Pengertian

sejarah pencak silat
Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.
Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat(Filipina).
Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.
Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.
Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.
Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:
“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.
Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.
Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:
  • Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.
  • Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.
  • Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.
  • Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.
  • Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.
  • Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.
  • Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

Sejarah

pencak silat
Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.
Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.
Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.
Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:
1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan
Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.
Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.
Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.
Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.
Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).

Pencak silat kls 6 SD Al Azhar 2

Pencak Silat: Pengertian, Sejarah, Teknik, Jurus, Peraturan
11 Juli 2019   10 min read

pencak silat

Pencak silat atau yang biasa disingkat sebagai silat ini merupakan salah satu seni olahraga yang berasal dari Asia Tenggara tepatnya berasal dari negara Indonesia, Brunei Darusaalam, Singapura, Filipina, Thailand.

Dan kali ini, yuksinau.id berkesempatan untuk merangkum berbagai informasi seputar silat yang wajib kamu ketahui.

Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.

Daftar Isi [hide]

Pengertian
Sejarah
Teknik
Jurus Pencak Silat
Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Tujuan Pencak Silat
Pengertian
sejarah pencak silat

Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.

Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).

Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.

Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang bersumber dari kerohanian.

Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.

Pengurus Besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai:

“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.

Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.

Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:

Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.
Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.
Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.
Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.
Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.
Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.
Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.
Sejarah
pencak silat
Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan, kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir ketika zaman kemerdekaan.

Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia saja.

Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, ataupun negara lainnya.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai sejarah di bawah ini:

1. Perkembangan pada Zaman Kerajaan

Pada masa kerajaan berlangsung, bela diri merupakan suatu keterampilan yang telah dikenal oleh masyarakat luas sebagai pertahanan keamanan.

Dan juga untuk memperluas wilayah kerajaan untuk melawan kerajaan lain.

Beberapa kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara, Kediri, Mataram, Singasari, Sriwijaya, dan juga kerajaan Majapahit juga menyiapkan berbagai pasukan yang telah dibekali dengan ilmu bela diri guna mempertahankan wilayahnya.

Dan pada saat itu, istilah pencak silat belum dikenal oleh masayarakat kerajaan.

Selanjutnya pada tahun 1019-1041 tepatnya pada masa kerajaan Kahuripan dengan pimpinannya Prabu Erlangga yang berasal dari Sidoarjo, telah mengenal bela diri pencak yang bernama “Eh Hok Hik”, yang berarti “Maju Selangkah Memukul” (Notosoejitno, 1999).

Kamis, 03 Oktober 2019

Permainan tradisional (Gobag Sodor) SD Al Azhar 2 Lampung

Permainan Tradisional : Gobak Sodor


Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia yang saat ini masih dapat kita jumpai dimainkan anak-anak SD. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Istilah permainan Gobak Sodor dikenal di daerah Jawa Tengah, sedangkan di daerah lain seperti galah lebih kenal di Kepulauan Natuna, sementara di beberapa daerah Kepulauan Riau lainnya dikenal dengan nama galah panjang. Di daerah Riau Daratan, permainan galah panjang ini disebut main cak bur atau main belon. Sedangkan, di daerah Jawa Barat di kenal dengan nama Galah Asin atau Galasin. Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, dimana masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang.


Cara Bermain


Cara melakukan permainan ini yaitu:


·         Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap.


·         Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.


·         Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.


·         Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.


Peraturan


Berikut ini peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Galasin (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut:


·         Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan).


·         Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).


·         Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.


·         Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.


·         Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).


·         Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.


Manfaat


Permainan ini sangat menarik, menyenangkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Nilai Spiritual dalam Permainan Gobak Sodor selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, disana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera. Ingatlah bahwa peluang selalu ada, walaupun terkadang nilai probabilitasnya sedikit.


   

GOBAG SODOR

1.   Deskripsi Singkat


Permainan Gobag Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak.


Dahulu para prajurit mempunyai permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan dalam berperang. Sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter, tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.


2.   Pemain


Jumlah pemain dalam permainan Gobag Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak. Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Jadi tiap tim beranggotakan 3-5 anak. Pemain dalam Gobag Sodor biasanya anak laki-laki, karena permainan ini menguras banyak tenaga. Tetapi  kadang-kadang anak perempuan juga bisa memainkannya asalkan kedua tim harus mempunyai komposisi pemain yang seimbang baik jenis kelamin maupun umurnya. Hal ini untuk menghindari timpang kekuatan yang sangat mencolok pada salah satu tim.


3.   Iringan Permainan


Dalam bermain Gobag Sodor tidak diperlukan iringan, baik yang berupa lagu atau suara musik apapun juga.


4.   Persiapan


Yang perlu dipersiapkan dalam permainan ini adalah lapangan Gobag Sodor yang berbentuk persegi panjang. Kemudian antar garis panjang ditarik garis melintang sehingga terbentuk beberapa persegi panjang. Setelah itu tarik garis tengah yang tegak lurus dengan garis melintang sehingga akan terbentuk banyak petak yang sama besar. Garis ini disebut garis sodor.


  


5. Aturan Permainan


Beberapa peraturan dalam permainan Gobag Sodor adalah sebagai berikut :


a.   Masing-masing pemain dari tim jaga harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah ditentukan. Jadi kakinya harus selalu menginjak garis tersebut.


b.  Yang boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang juga sebagai sodor.


c.   Masing-masing pemain tim serang, dari pangkalan harus berusaha melewati semua garis melintang. Dan jika salah satu pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh tim jaga maka tim serang menang.


d.  Bila pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim serang, maka tim jaga menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang. Begitu seterusnya.


e.  Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain maka tim serang kalah, dan berganti jadi tim jaga.


6. Jalannya Permainan


Pemain dibagi mana yang ikut menjadi tim jaga dan tim serang. Masing-masing tim memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua yang bertugas sebagai sodor. Dari gambar di atas misalnya, yang menjadi sodor tim jaga adalah A dan dari sodor tim serang adalah F. Tim serang berkumpul di pangkalan, sementara tim jaga berdiri di garis-garis melintang yang telah ditentukan ketuanya.


Dari gambar di atas, A sebagai sodor akan menjaga garis ef di sebelah kiri. B menjaga garis gh di sebelah kanan. C menjaga garis ij di sebelah kiri. D menjaga garis kl di sebelah kanan. Dan E menjaga garis mn di sebelah kiri. Jadi jika dilihat dari depan akan terlihat posisi tim jaga berbentuk zig-zag. A sebagai sodor selain bergerak di garis ef  juga bisa bergerak di garis cd.



Tim Serang Berusaha Memasuki Lapangan

  


Tim serang harus berusaha untuk masuk ke dalam petak-petak hingga dapat berada di belakang garis mn. Kemudian berusaha kembali lagi ke pangkalan. Apabila seorang pemain tim serang bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh oleh tim jaga, maka tim serang menang dan mendapatkan poin.


Tetapi jika salah satu pemain tim serang tersentuh oleh tim jaga sebelum sampai ke pangkalan lagi, maka tim serang dinyatakan kalah. Setelah itu tim serang berganti menjadi tim jaga, dengan F sebagai sodor. Jika 2 atau lebih pemain tim serang berada di satu petak, maka tim serang kalah dan berganti menjadi tim jaga. Demikianlah tahapan permainan gobag sodor yang bisa diserangkan berulang kali.



Tim Serang Berusaha Kembali ke Pangkalan

7. Manfaat


Diantara manfaat yang dapat diambil dari permainan Gobag Sodor adalah :


a.   Melatih kerja sama dalam tim.


b.  Melatih kepemimpinan.


c.   Mengasah kemampuan otak.


d.  Mengasah kemampuan mencari strategi yang tepat.


e.  Meningkatkan kekuata


Selasa, 01 Oktober 2019

Permainan Tradisional (Gobag Sodor) SD Al Azhar 2 Lampung.

Permainan Tradisional : Gobak Sodor




Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia yang saat ini masih dapat kita jumpai dimainkan anak-anak SD. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.


Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Istilah permainan Gobak Sodor dikenal di daerah Jawa Tengah, sedangkan di daerah lain seperti galah lebih kenal di Kepulauan Natuna, sementara di beberapa daerah Kepulauan Riau lainnya dikenal dengan nama galah panjang. Di daerah Riau Daratan, permainan galah panjang ini disebut main cak bur atau main belon. Sedangkan, di daerah Jawa Barat di kenal dengan nama Galah Asin atau Galasin. Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, dimana masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang.

Cara Bermain

Cara melakukan permainan ini yaitu:

·         Membuat garis-garis penjagaan dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap.

·         Membagi pemain menjadi dua tim, satu tim terdiri dari 3 – 5 atau dapat disesuaikan dengan jumlah peserta. Satu tim akan menjadi tim “jaga” dan tim yang lain akan menjadi tim “lawan”.

·         Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan , caranya yang dijaga adalah garis horisontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horisontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.

·         Sedangkan tim yang menjadi “lawan”, harus berusaha melewati baris ke baris hingga baris paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke baris awal.

Peraturan

Berikut ini peraturan – peraturan yang berlaku dalam permainan Galasin (Gobak Sodor) adalah sebagai berikut:

·         Pemain terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 3 – 5 orang (disesuaikan).

·         Jika 1 kelompok terdiri dari 5 orang maka lapangan dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang, yang berukuran 5m x 3m (disesuaikan).

·         Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.

·         Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.

·         Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).

·         Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.

Manfaat

Permainan ini sangat menarik, menyenangkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. Nilai Spiritual dalam Permainan Gobak Sodor selain kebersamaan, kita juga bisa belajar kerja sama yang kompak antara satu penjaga dan penjaga lain agar lawan tidak lepas kendali untuk keluar dari kungkungan kita. Di pihak lain bagi penerobos yang piawai, disana masih banyak pintu-pintu yang terbuka apabila satu celah dirasa telah tertutup. Jangan putus asa apabila dirasa ada pintu satu yang dijaga, karena masih ada pintu lain yang siap menerima kedatangan kita, yang penting kita mau mau berusaha dan bertindak segera. Ingatlah bahwa peluang selalu ada, walaupun terkadang nilai probabilitasnya sedikit.

   


GOBAG SODOR

1.   Deskripsi Singkat

Permainan Gobag Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak.

Dahulu para prajurit mempunyai permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan dalam berperang. Sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter, tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.

2.   Pemain

Jumlah pemain dalam permainan Gobag Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak. Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Jadi tiap tim beranggotakan 3-5 anak. Pemain dalam Gobag Sodor biasanya anak laki-laki, karena permainan ini menguras banyak tenaga. Tetapi  kadang-kadang anak perempuan juga bisa memainkannya asalkan kedua tim harus mempunyai komposisi pemain yang seimbang baik jenis kelamin maupun umurnya. Hal ini untuk menghindari timpang kekuatan yang sangat mencolok pada salah satu tim.

3.   Iringan Permainan

Dalam bermain Gobag Sodor tidak diperlukan iringan, baik yang berupa lagu atau suara musik apapun juga.

4.   Persiapan

Yang perlu dipersiapkan dalam permainan ini adalah lapangan Gobag Sodor yang berbentuk persegi panjang. Kemudian antar garis panjang ditarik garis melintang sehingga terbentuk beberapa persegi panjang. Setelah itu tarik garis tengah yang tegak lurus dengan garis melintang sehingga akan terbentuk banyak petak yang sama besar. Garis ini disebut garis sodor.

  




5. Aturan Permainan

Beberapa peraturan dalam permainan Gobag Sodor adalah sebagai berikut :

a.   Masing-masing pemain dari tim jaga harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah ditentukan. Jadi kakinya harus selalu menginjak garis tersebut.

b.  Yang boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang juga sebagai sodor.

c.   Masing-masing pemain tim serang, dari pangkalan harus berusaha melewati semua garis melintang. Dan jika salah satu pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh tim jaga maka tim serang menang.

d.  Bila pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim serang, maka tim jaga menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang. Begitu seterusnya.

e.  Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain maka tim serang kalah, dan berganti jadi tim jaga.

6. Jalannya Permainan

Pemain dibagi mana yang ikut menjadi tim jaga dan tim serang. Masing-masing tim memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua yang bertugas sebagai sodor. Dari gambar di atas misalnya, yang menjadi sodor tim jaga adalah A dan dari sodor tim serang adalah F. Tim serang berkumpul di pangkalan, sementara tim jaga berdiri di garis-garis melintang yang telah ditentukan ketuanya.

Dari gambar di atas, A sebagai sodor akan menjaga garis ef di sebelah kiri. B menjaga garis gh di sebelah kanan. C menjaga garis ij di sebelah kiri. D menjaga garis kl di sebelah kanan. Dan E menjaga garis mn di sebelah kiri. Jadi jika dilihat dari depan akan terlihat posisi tim jaga berbentuk zig-zag. A sebagai sodor selain bergerak di garis ef  juga bisa bergerak di garis cd.



  

Tim serang harus berusaha untuk masuk ke dalam petak-petak hingga dapat berada di belakang garis mn. Kemudian berusaha kembali lagi ke pangkalan. Apabila seorang pemain tim serang bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh oleh tim jaga, maka tim serang menang dan mendapatkan poin.

Tetapi jika salah satu pemain tim serang tersentuh oleh tim jaga sebelum sampai ke pangkalan lagi, maka tim serang dinyatakan kalah. Setelah itu tim serang berganti menjadi tim jaga, dengan F sebagai sodor. Jika 2 atau lebih pemain tim serang berada di satu petak, maka tim serang kalah dan berganti menjadi tim jaga. Demikianlah tahapan permainan gobag sodor yang bisa diserangkan berulang kali.



Tim Serang Berusaha Kembali ke Pangkalan

7. Manfaat

Diantara manfaat yang dapat diambil dari permainan Gobag Sodor adalah :

a.   Melatih kerja sama dalam tim.

b.  Melatih kepemimpinan.

c.   Mengasah kemampuan otak.

d.  Mengasah kemampuan mencari strategi yang tepat.

e.  Meningkatkan kekuata